22 Asuhan Keperawatan Ketoasidosis Diabetikum


LAPORAN PENDAHULUAN
ASKEP PADA KLIEN DENGAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM


I. DEFINISI Ketoasidosis Diabetikum
Merupakan gangguan metabolisme akut yang terjadi pada hiperglikemi yang tidak terkontrol. Keadaan ini dapat mengancam kehidupan oleh karena terjadi dehidrasi berat, gangguan keseimbangan elektrolit, jika tidak terdiagnosis dan tertangani dengan benar.

II. ETIOLOGI Ketoasidosis Diabetikum
• Infeksi, dimana terjadi peningkatan kecepatan laju metabolisme tubuh
• Gangguan penyediaan insulin, atau berkurangnya kadar insulin
• Krisis emosional
• Pe ↓ aktivitas latihan
• Pe ↑ intake makanan
• DM tidak terdiagnosis

III. PATHOFISIOLOGI Ketoasidosis Diabetikum
Defisiensi insulin yang berat
(absolute atau relative)


↓ pengambilan ↑ katabolisme protein ↑ Lipolisis
glukosa
↑ asam ↑ Nitrogen ↑ Gliserol ↑ FFA
amino

Hiperglikemi ↑ glukoneogenesis ↑ Ketogenesis

↑ Ketonemia

Diuresis Elektrolit ↑ Ketonuria Osmotic urin ↓

Hipotonik

Hiperosmolar Volume depletion Ketoasidosis

Koma Syok Asidosis metabolic


IV. KOMPLIKASI Ketoasidosis Diabetikum
• Hiperkalemi
• Edema paru
• Edema serebral
• Hiponatremi

V. MANIFESTASI KLINIS Ketoasidosis Diabetikum
• Hiperglikemi : ↑ gula darah, ↑ glukosa urin
• Asidosis metabolic : ↑ keton darah dan urin, ↓ pH, ↑ HCO3, ↑ PCO2, pernafasan Kussmaul, nafas berbau buah-buahan
• Diuresi osmotic : poliuri, polidipsi, dehidrasi, hipotensi, hemokonsentrasi, gangguan keseimbangan elektrolit ( hiperkalemi, hiponatremi )
• Mekanisme kompnesasi ; ↓ produksi urin, ↑ kadar Na, ↑ tekanan darah, nadi, pernafasan, konstriksi pembuluh darah perifer
• Dekompensasi ; koma, vasodilatasi, kulit hangat, tanda-tanda syok
• Terlihat sakit berat
• Tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit menurun, haus, membrane mukosa ( konjungtiva dan oral) kering
• Wajah kemerahan
• Nyeri abdomen, muntah, penurunan refleks tendon

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG Ketoasidosis Diabetikum
• Kadar glukosa darah : > 200 mg/dl sampai dengan 2000 mg/dl
• Keton darah dan urin
• Analisa Gas Darah : PaO2 (normal), ↓ pH, ↓ PaCO2
• Lekositosis
• ↑ BUN dan kreatinin
• Elektrolit ; Hiperkalemi, hipokalemi, hiponatremi


VII. PENATALAKSANAAN MEDIS Ketoasidosis Diabetikum
1. Terapi Insulin
• Terapi insulin rendah ( regular insulin 5-10 i.u./jam )
• Diikuti dengan sliding scale (sesuai kadar gula darah)
• Insulin akan berkurang aktivitasnya pada pH > 7,5
• Awasi komplikasi terapi ( Hipoglikemi atau syok insulin )
2. Rehidrasi
• Larutan isotonic ( NaCl 0,9 %) , 1000-2000 ml pada 2 jam pertama
• Awasi komplikasi terapi ; overload cairan
3. Penggantian elektrolit
• Gangguan elektrolit utama : deficit kalium
• Kesalahan dalam menilai kadar kalium :
- Kalium → >> di intrasel
- Kesalahan dalam pengambilan
• Penggantian kalium sebelum terapi insulin akan membahayakan
4. Terapi Antiasidosis
Monitor kadar kalium darah dengan teliti → hipokalemi
5. Penanganan gejala lain

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN Ketoasidosis Diabetikum
1. Defisit volume cairan b.d. osmotic diuresi
2. Gangguan proses metabolisme b.d. ketidakcukupan insulin untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
3. Gangguan keseimbangan elektrolit b.d. osmotic diuresis
4. Gangguan keseimbangan asam-basa b.d. peningkatan sisa metabolic asam
5. Kurang pengetahuan

DAFTAR PUSTAKA
Eliastam, M., Sternbach, G., & Bresler, M. (1998). Buku saku : Penuntun
kedaruratan medis. ( edisi 5 ). Jakarta ; EGC.
Hudak & Gallo.(1994). Critical care nursing : a holistic approach.
(7th edition). Lippincott : Philadelphia..
Thelan, et.al. (1994). Critical care nursing ; Diagnosis and management.
(2nd edition). St. louis ; Mosby Company.

posted by : gayuh

Tidak ada komentar: