121 ASUHAN KEPERAWATAN PERIAPENDIKS INFILTAT

PERIAPENDIKS INFILTRAT


I. Konsep Dasar PAI
A. Pengertian
Periapendiks Infiltrat adalah merupakan suatu keadaan menutupnya apendiks dengan omentum, usus halus, atau adeneksa sehingga terbentuk massa periapendikuler (R.Sjamsuhidajat, dkk, 1997).

B. Penyebab
Bakteri
Faktor pendukung :
Pengosongan apendiks yang terhambat
Stenosis
Pita/adesi
Mesoapendiks yang pendek
Erosi selaput lendir
C. Patofisiologi
Peradangan awal

Apendisitis mukosa dan dinding apendiks

Mekanisme pertahanan dengan membatasi proses radang yaitu menutup apendiks
dengan omentum, usus halus atau adeneksa

Massa periapendiks infiltrat

Meradang Tidak abses Abses


Terbentuk jaringan Massa apendiks Perforasi
Parut tenang dan
Mengurai diri Demam remiten
Secara lambat Toksik
Perlengketan syock
dengan jaringan
sekitarnya


Meradang akut
(akseserbasi)


Demam

D. Penatalaksanaan Medik
Keadaan massa periapendiks yang masih mobil dilakukan operasi u/ mencegah perforasi yang di ikuti peritonitis.
Pada massa periapendiks yang terfiksir dan pendindingan yang sempurna pada orang dewasa di rawat dulu dan diberi antibiotika, diawasi suhu, ukuran massa, serta luasnya peritonitis.
Bila suhu normal, massa periapendiks hilang, leukosit normal pasien bisa pulang.
Apendiktomi efektif dapat dikerjakan 2-3 bulan kemudian.

II. Pengkajian
A. Aktifitas/istirahat ; Malaese
B. Sirkulasi : Takikardi
C. Eliminasi : konstipasi pada awitan awal,kadang-kadang diare,distensi abdomen, nyeri tekan nyeri lepas, kekakuan, penurunan atau tidak ada bising usus.
D. Makanan/cairan : Anoreksia, mual, muntah.
E. Nyeri/Kenyamanan
Nyeri abdomen sekitar epigastrium, dan umbilikus, yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc.Burney, Meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam (nyeri berhenti diduga perforasi, atauinfark pada apendiks).
Nyeri lepas pada sisi kiri dengan inflamsi peritoneal.
F. Keamanan : Demam
G. Pernafasan : Takipnoe, pernafasan dangkal.
H. Pemeriksaan diagnostik : SDP (sel darah putih) 12.000mm³, netropil menigkat
Urinalis : Normal tetapi ery/leuko ada.
Foto abdomen : Ada pengerasan daerah apendiks.
III. Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul :
1. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi/ruptur pada apendiks, peritonitis, pembentukan abses.
2. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan tubuh b/d status hipermetabolik, mual muntah.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d distensi jaringan usus oleh inflamsi.

IV. Rencana intervensi keperawatan

Tgl/No Diagnosa Kep. Intervensi Rasional Mahasiswa
15402
1. Resti terhdp. kekurangan volume cairan tubuh b/d status hipermetabolikmual muntah
Tujuan :
Mempertahan
kan keseimbangan cairan tubuh.
Kriteria :
Kelembab mukosa, turgor kulit baik, TTV stabil haluaran urine adekuat. •Awasi TTV

•Kaji mukosa, turgor kulit
•Catat masukan dan haluaran
•Auskultasi bising usus, kelancaran flatus.
•Berikan minum sedikit-sedikit kalau muntah

•Kolaborasi u/ terapi cairan• Tanda fluktuasi volume cairan
Keadekuatan sirkulasi perifer
Balance cairan
tubuh
Indikator kembalinya peristaltik.
Menurunkan iritasi gaster Meminimal
kan kekurangan cairan.
Keseimbangan cairan tubuh. D.
2. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d tidak adekuatnya pertehanan utama

Tujuan :
Menungkatnya penyembuhan
Kriteria :
Suhu normal
Leuko turun Awasi TTV

Berikan antibiotika sesuai indikasi Mewaspadai infeksi sepsis
Menurunkan jumlah mikroorganisme dan penyebaran di abdomen D.
3. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d distensi jaringan usus karena inflamsi
Tujuan :
Nyeri hilang
Kriteria:
Nampak rileks, dapat tidur Kaji nyeri, lokasi, karakteristik

Pertahankan posisi istirahat dgn smi fowler.

Beri analgetik Berguna dalam pengawasan keefektifan obat.
Gravitasi melokalisasi eksudat dalam abdomen bawah
Menghilangkan nyeri D.

Daftar Pustaka

Marilynn E.Doenges, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.

R. Sjamsuhidajat, dkk,(1997) Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta.
Kriteria Ansietas

Tipe Ansietas Gejala-Gejala yang muncul
Ringan ≥ Persepsi dan perhatian meningkat, waspada
≥ Mampu mengatasi situasi bermasalah
≥ Dapat mengitegrasikan pengalaman masa lalu
≥ Dapat mevalidasi keadaan yang dihadapi
≥ Ingin tahu, mengulang pertanyaan
≥ Kecendrungan untuk tidur

Sedang ≥ Persepsi agak menyempit/tidak perhatian
≥ Sedikit sulit untuk berkonsetrasi
≥ Memandang pengalaman saat ini dengan arti masa lalu
≥ Sedikit gagal mengenali apa yang sedang terjadi
≥ Perubahan suara/nada agak tinggi
Peningkatan frekuensi nadi jantung pernafasan
≥ Tremot / gemetar
Berata Persepsi sangat kurang
≥ Belajar sangat terganggu
≥ Memandang pengalaman saat ini dengan arti masa lalu
Berfungsi sangat buruk, komunikasi sulit dipahami
Hiperventilasi, takikardi, Sakit kepala, pusing, mual
(Carpenito L.J, 1995).

Analisa Data Pre Operasi

Tgl &No Data Penyebab Masalah
15402 1 S: Pasien pusing, mual, nafsu makan kurang, bingung memikirkan sakitnya, gerah.
O: Meringis, memegang kepala, Nadi cepat (100x/m), Tensi 150/90 mmHg stressor

Hypothalamic Pituatry-Adrenal Axis

Norepineprin, Cortisol dalam serum meningkat

Peningkatan metabolisme tubuh

Perubahan terhadap status kesehatan Ansietas
15402 2 S: Nyeri perut kanan bawah
O: Meringis kesakitan Radang apendiks- Sel rusak

Produk Zat kimia (serotinin bradikinin histamin ) meningkat

Merusak ujung saraf reseptor nyeri

Batang otak

Interpretasi dan lokalisasi nyeri

Distensi usus karena inflamasi
Nyeri
16402 3 S: Pasien tidak tahu cara mobilisasi pasca op. Tidak mengenal sumber informasi Kurang pengetahuan tentang mobilisasi dini pasca operasi
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl & No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Rencana Tindakan Rasional
1.
15402 Nyeri b/d distensi usus karena inflamasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan dan terapi obat selama 2 hari nyeri berkurang
Kriteria :
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : Lab.leucosit 6-10
Suhu 36-37°c • Atur posisi kaki kanan setengah fleksi
• ajarkan pasien batuk efektif
• Berikan obat strain inj.iv
• Berikan obat flagil supositoria
• Mengurangi tekanan m.psoas
• Mengurangi tekanan diafrahma pada rongga abdomen
• Menekan rasa nyeri pada ssp
• menekan berkembang
nya kuman
2.
15402 Ansietas b/d perubahan terhadap situasi kesehatan. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 hari ansietas berkurang
Kriteria :
S: Pasien merasa tenang dan senang
O: Nadi 80 x/m
Tensi 120/80 mmHg • Beri penjelasan tentang hasil observasi keadaan kesehatan (TTV dan Lab).
• Klien diberitahu untuk dioperasi • Memberikan
ketenangan pada pasien
•Pasien siap untuk di operasi

3
16402 Kurang pengetahuan tentang mobilisasi dini pasca operasi b/d tidak mengenal informasi Setelah diberikan HE. tentang cara mobilisasi dini pasca operasi pasien bisa melakukan mobilisasi dini post op
Kriteria :
S; Pasien mengatakan bisa melakukan
O: Melakukan fleksi/ekstensi kaki miring kiri / kanan • Lakukan HE. Mobilisasi dini post op. • Pasien mendapat kejelasan apa, bagaimana melakukan mobilisasi post op.

TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl. Jam. Tindakan Nama Mahasiswa
15402 08.30
09.00
09.30


10.00
11.00
12.00 Membantu memberikan makan dan minum
Mengkajian data
Memberikan suntikan intrain 1 apl iv
Memberitahu untuk memasukan obat lewat anus, nanti saya sendiri.
Mengambil darah vena untuk pem leukosit
Memberikan informasi keadaan kesehatan
Mengobservasi. TTV
D.Ahmad
16402 08.00
08.30




11.00 Mengobservasi TTV
Meinformasikan untuk operasi siang ronde ke 3 sekitar jam 11.00
Menanyakan kesiapan menghadapi operasi dan pengetahuan mobilisasi post op.
Menjelaskan cara mobilisasi post op
Mempersiapkan pasien ke kamar operasi dengan meminta pasien kencing dulu. D

EVALUASI

Tgl & No Diagnosa Evaluasi Mahasiswa
16402 1 Nyeri b/d distensi usus karena inflamasi S : Pasienmengatakan nyeri berkurang
O : Lab. Leukosit 6,6
Suhu 37°c
A : Nyeri berkurang
P : Persipan pasien u/ operasi D.
16402 2 Ansietas b/d perubahan status kesehatan S :Pasien merasa tenang dan senang
O :Nadi 80 x/m, Tensi 130/80 mmHg
A :Ansietas berkurang
P :Validasi keadaan pasien

PENGKAJIAN POST OPERASI APPENDICTOMY

KEADAAN UMUM : Kesadaran komposmetis
AKTIVITAS/ISTIRAHAT : dbn
SIRKULASI : Nadi 108 x/m, Tensi 140/80 mmHg,
MAKANAN/CAIRAN : Bubur halus, infus RL;D5 (2:1) Mual/muntah tidak ada
ELIMINASI : URINE (dbn), flatus positif, boleh mss.
NYERI/KEAMANAN : Nyeri daerah operasi tidak ada
KEAMANAN : Demam tidak ada Suhu 37°c
PERNAFASAN : 20 x/m irama normal
KOMUNIKASI : Suara parau, bibir kering, masih bau anestesi

ANALISA DATA POST OPERASI

DATA PENYEBAB MASALAH
S: Pasien bersyukur
Luka op.tidak nyeri
O: Minum SS Metabolisme meningkat dalam proses penyembuhan luka Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh tidak sesuai kebutuhan
S: Bergerak luka operasi terasa sedikit nyeri
O: Gerakan belum aktif lingkungan fisik,
Biologis kontak dgn

Adanya sayatan luka operasi Resiko tinggi infeksi


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl & No. Diagnosa Keperawatan Tujuan / Kriteria Tindakan Rasional
17402 1 Resti kekurangan cairan tubuh b/d metabolisme tubuh meningkat karena proses penyembuhan luka operasi Setelah diberi minum SS dan terapi infus cairan D5dan RL 3 btl/hari keseimbangan cairan terpenuhi
Kriteria:
Tidak haus
Produksi urine1 cc /kg/jam
kulit lembab elastisitas kulit cepat kembali Berikan minum SS (1-2 sendok/ 30m
Observasi tetesan (21 tts/m/24 jam).
Obsevasi TTV 2 jam sekali
Catat hasil observasi pada status pasien Menjaga keseimbangan cairan tubuh

Mengetahui keadaan perkembangan kesehatan pasien
17402 2 Resiko tinggi infeksi b/d adanya sayatan luka operasi Setelah dirawat selama 3 hari
resti infeksi tidak ada
Kriteria :
Suhu normal
luka operasi kering Jelaskan pada pasien luka operasi jangan kena air
Jelaskan pada pasien pentingnya makan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka
Memberikan suntikan sifotaxin 1 g iv, Metronidazol infus Mencegak kontaminasi

Membantu proses penyembuhan luka operasi

Mengurangi/ menekan berkembang biaknya kuman/bakteri

TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl. Jam Tindakan Nama Mahasiswa
17402 08.00

08.15

08.30
09.00

10.00


10.30
12.00 Mengobservasi TTV: S 37,N 108 Tensi 140/80
Melatih pasien nafas dalam dan menghembuskan nafas panjang mempercepat haluaran obat anestesi
Memberi minum 2 sendok teh
Melatih pasien mengubah posisi miring kiri miring kanan.
Memberikan suntikan sifotoxin 1 g iv dan Metronidazol infus 500mg
Mengobservasi TTV.
Memberi minum 2 sendok teh
Mengganti cairan infus
Mengobservasi TTV S 37 N 108 Tensi 140/80 D.
18402 16.00
17.00

18.00 Mengajarkan pasien cara belajar jalan
Mengobservasi Nadi 80, Suhu 36,5, Tensi 120/70 nafas 16 x/m.
Memberikan obat oral Asam mefenamat 500mg, ceptik 100mg masing-masing 1 caplet D.

EVALUASI

Tgl & No Diagnosa Keperawatan Evaluasi Nama
Mahasiswa
18402 1 Kurang pengetahuan tentang mobilisasi dini pasca operasi b/d tidak mengenal informasi S : Pasien mengatakan bisa melakukan
O : Pasien melakukan fleksi dan ekstensi kaki, miring kiri miring kanan dengan sedikit bantuan
A : Mobilisasi dini dapat dilakukan
P : Ajarkan cara duduk dan jalan D.
18402 2 Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh b/d metabolisme meningkat karena proses penyembuhan luka operasi. S : Rasa haus positif
O : Kencing positif, turgor kulit baik
A : Resti kekurangan cairan tidak terjadi
P : lakukan latihan menghembus nafas u/ mempercepat haluaran sisa anestesi.
Berikan minum 2 sendok the/kali D.
18402 3 Resiko tinggi infeksi b/d adanya sayatan luka operasi S : Pasien mengatakan tidak begitu sakit
O : Suhu 37°c, luka operasi kering
A : Resti infeksi tidak terjadi
P : Rawat luka
Antibiotika lanjutkan peroral Asam mafenamat 500mg 3x1 caplet dan Ceptik 100mg 2x1 caplet
Persiapkan pasien pulang tgl 19402. D.

sekian sharingnya.. mohon maaf bila masih banyak kekurangan.. semoga bermanfaat

Tidak ada komentar: